Pages

Saturday, February 14, 2015

Still You

Dulu katanya kalo ketemu lagi anggap aja nggak pernah kenal. Katanya pengen dilupain. Tapi kok setelah 2 minggu bersama, perasaan nyaman saat bersama itu ada lagi? Gimana, masih plin plan?
#sopojal 

Tentang dia yang kembali dan sekarang hubungannya menjadi lebih baik...

Makin kesini aku makin suka dengan apa yg ada di diri kamu. It feels like, kamu itu kompeten dengan jalan pikiranku. Kamu smart, nyambung kalo diajak ngomong bahasa inggris, seru, asik diajak frontal-frontalan, humoris, pokoknya perasaan saat bersama kamu itu seperti bertemu temen lama yang datang kembali.

I like being arround with you.

Tapi aku nggak berani menelusuri sampai mengakui apa yang lagi aku rasakan saat ini.

Dibalik semua kesempurnaan kamu, ada satu hal yang nggak bisa bikin kamu menjadi lebih baik dari *ehem* dia.

Kamu punya segalanya, tapi kamu nggak mau memanfaatkan skill yg kamu punya. Kamu susah untuk diajak maju. Kalo aku bilang, less-responsible.

Beda sama dia. Walopun dia nggak sepinter kamu, susah diajak ngomong pake bahasa inggris, dingin, dan kayak jelangkung (suka tiba-tiba datang dan pergi gitu aja), tapi ada satu hal yang selalu bikin aku kagum sama dia.

Effort.

Dia mau berusaha, belajar, dan selalu mengingatkan aku untuk berhenti mengeluh. Dia adalah seseorang yang selalu memotivasi aku untuk maju, menjadi lebih baik, dan berani untuk mencoba hal baru dengan semangatnya. Kadang, walopun lola, dia selalu menjadi seseorang yang tepat untuk dimintai solusi ketika aku bingung dalam menentukan pilihan (waktu milih tempat OJT)

Sayangnya, yang saat ini benar-benar ada dekat dengan aku itu kamu, bukan dia. Dan aku sedang berusaha keras untuk nggak membanding-bandingkan kamu dia karena di mataku cuma ada dia.

He stays behind me eyes.

Dan aku sadar, aku sudah gila. Aku berlebihan, karena aku sudah menetapkan pilihanku pada dia sejak dulu meski aku nggak tau, kapan aku dan dia bisa bersama.

*still pray for him*

Terimakasih untuk kamu yang sudah menemaniku selama ini dan beberapa bulan ke depan. Terimakasih karena sudah membuatku bisa tertawa lepas lagi. Terima kasih untuk warna baru yang kamu tuangkan ke dalam hidupku. Terimakasih sudah menjadi selingan yang menyenangkan diantara tekanan-tekanan yang semakin menghimpitku.

Terima kasih sudah membuatku melupakan sejenak tentang dia ketika bersamamu.

Dan untuk dia yang jauh disana...
Terima kasih karena sudah menjadi inspirasi dalam hidupku, dan terimakasih untuk selalu menjadi seseorang yang selalu ada dalam doaku...




No comments:

Post a Comment