Pages

Tuesday, February 24, 2015

.

Coba dipikir dulu lah sebelum nyuru orang buat gini gitu. Katane ak harus ngontrol mood, nggak boleh semena-mena. Tapi kamu gimana?

Ngomongin attitude, tp attitude mu 0 gitu.

Jahat banget sih ak ngomongin km di belakang? Iya, ak ngomongin km di belakang sama blog, bukan sama temen.

Temen?

Temen itu saling memahami, bukan saling menginjak, berusaha menjatuhkan satu sama lain supaya nurut.

Tai lah koe. 

Monday, February 16, 2015

I Loaf U

I like your dimples. I like your smile. I like your sarcasm. I like your everything. 

I like you, initial R.

I like the way you talk, the way you eat, the way you express your feeling, the way you make me smile. I like the good ambience between us.

I like you, intial J.

Idk how to maintain this feeling but everytime I'm being arround with both of you, I'm alive.

:)

Saturday, February 14, 2015

Still You

Dulu katanya kalo ketemu lagi anggap aja nggak pernah kenal. Katanya pengen dilupain. Tapi kok setelah 2 minggu bersama, perasaan nyaman saat bersama itu ada lagi? Gimana, masih plin plan?
#sopojal 

Tentang dia yang kembali dan sekarang hubungannya menjadi lebih baik...

Makin kesini aku makin suka dengan apa yg ada di diri kamu. It feels like, kamu itu kompeten dengan jalan pikiranku. Kamu smart, nyambung kalo diajak ngomong bahasa inggris, seru, asik diajak frontal-frontalan, humoris, pokoknya perasaan saat bersama kamu itu seperti bertemu temen lama yang datang kembali.

I like being arround with you.

Tapi aku nggak berani menelusuri sampai mengakui apa yang lagi aku rasakan saat ini.

Dibalik semua kesempurnaan kamu, ada satu hal yang nggak bisa bikin kamu menjadi lebih baik dari *ehem* dia.

Kamu punya segalanya, tapi kamu nggak mau memanfaatkan skill yg kamu punya. Kamu susah untuk diajak maju. Kalo aku bilang, less-responsible.

Beda sama dia. Walopun dia nggak sepinter kamu, susah diajak ngomong pake bahasa inggris, dingin, dan kayak jelangkung (suka tiba-tiba datang dan pergi gitu aja), tapi ada satu hal yang selalu bikin aku kagum sama dia.

Effort.

Dia mau berusaha, belajar, dan selalu mengingatkan aku untuk berhenti mengeluh. Dia adalah seseorang yang selalu memotivasi aku untuk maju, menjadi lebih baik, dan berani untuk mencoba hal baru dengan semangatnya. Kadang, walopun lola, dia selalu menjadi seseorang yang tepat untuk dimintai solusi ketika aku bingung dalam menentukan pilihan (waktu milih tempat OJT)

Sayangnya, yang saat ini benar-benar ada dekat dengan aku itu kamu, bukan dia. Dan aku sedang berusaha keras untuk nggak membanding-bandingkan kamu dia karena di mataku cuma ada dia.

He stays behind me eyes.

Dan aku sadar, aku sudah gila. Aku berlebihan, karena aku sudah menetapkan pilihanku pada dia sejak dulu meski aku nggak tau, kapan aku dan dia bisa bersama.

*still pray for him*

Terimakasih untuk kamu yang sudah menemaniku selama ini dan beberapa bulan ke depan. Terimakasih karena sudah membuatku bisa tertawa lepas lagi. Terima kasih untuk warna baru yang kamu tuangkan ke dalam hidupku. Terimakasih sudah menjadi selingan yang menyenangkan diantara tekanan-tekanan yang semakin menghimpitku.

Terima kasih sudah membuatku melupakan sejenak tentang dia ketika bersamamu.

Dan untuk dia yang jauh disana...
Terima kasih karena sudah menjadi inspirasi dalam hidupku, dan terimakasih untuk selalu menjadi seseorang yang selalu ada dalam doaku...




Friday, February 13, 2015

Ef Yu Si Key

Nganyeli.

Ngonek"e orang suruh dewasa, mikirke perasaan e orang, tapi dia sendiri even not better.

Kemaren katanya suruh solid bla bla bla jgn left chat sblm masalah film selesai, eh sekarang malah left gitu seenaknya.

Ada kegagalan, disudutin terus.

Nyebelin

Wednesday, February 4, 2015

BOSS

Gini nggak boleh, gitu nggak boleh. Lha koe ki sopo kok ngatur" uripku? 

Society

People keep forcing me to stop being frontally sarcastic. They hate the way I talk and expressing my feeling because it's attitude-less and yeah, i said it again, frontal. 

Fuck.

What about them?
They keep saying the words that push me down to the corner and exposing my mistakes and the shitty part is everyone follow them. To break me. To cornered me.

Fuck.

Everything is suck, everybody is fuck.

Tuesday, February 3, 2015

Yaudah Sih...

Nggak apa2 Cel, kan kamu udah biasa dinomor-sekian-in, diajdiin alternatif buat orang lain. Diabaikan juga udah bukan masalah lagi kan buat kamu???

Nggak apa2 Cel, kan kamu udah biasa dilarang marah soalnya kalo kamu marah orang lain nggak suka. Kalo kamu urakan, dibilang nggak punya attitude, padahal mereka aja attitude-less.

Nggak apa2 Cel, nggak apa2. Kan kamu harus jadi dewasa, nggak boleh protes ini itu. Harus tahan sakit. Harus terus ketawa, harus mengutamakan orang lain sebelum kamu karena kalo enggak, ntar dianggap careless

Nggak apa2, Cel. Nggak apa2 

*nangis batin*

Oh iya deng, bahkan dia juga bilang kamu nggak boleh nangis, ntar kamu jadi gembeng. 

Kamu harus jadi amburegul Cel. Harus.

Face

Emang salah ya punya muka galak kayak gini? Gara" suka mengekspresikan kesukaan/ketidaksukaan, selalu dinilai salah.

Terus aku kudu piyeeeee???? 

Harus oplas gitu apa gimana?